Menangis

Banyak yang beranggapan bahwa seorang cowok "tabu" banget menangis, karena cowok lebih identik sebagai "pendekar" yang selalu dapat menyelesaikan segala persoalan dengan lapang dada. Berbeda seorang cewek yang lebih sering menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan perasaan, diakui maupun tidak, yang jelas itulah kenyataannya.

Jadi seorang cowok itu nggak gampang lho. Ada “aturan” ribet yang melarang cowok menangis. Pokoknya, malu-maluin deh kalo sampe ada anak cowok yang meneteskan air mata (kecuali kelilipan atau kecolok). Cowok selalu dituntut tegar, kuat, en tahan banting. Kalo meneteskan air mata - apalagi sampai menjerit, bisa disebut banci. “Kayak cewek aja lu ...!” kata cowok-cowok yang lain.

Menurut saya yang namanya "menangis" itu sah-sah saja terjadi pada cowok maupun cewek, asal punya alasan yang jelas. Jadi menurut saya menangis yang tanpa sebab jelas itulah yang seharusnya dipermasalahkan, bukannya mempersoalkan pelakunya cowok ataupun ceweknya.

Menurut saya "nangis" sebenernya ialah sebagai cerminan hati seseorang yang mempunyai rasa peka terhadap sesuatu. Peka terhadap permasalahan, peka sosial, dan lain sebagainya. Jadi seseorang yang mudah menangis biasanya ia juga akan mudah ikut-ikutan merasakan penderitaan orang-orang di sekelilingnya. Jadi kesimpulannya "menangis ialah termasuk hal yang positif juga"

Ini nggak cuma kata sesama cowok, tapi juga menurut mayoritas kaum cewek. Di mata cewek, cowok itu kagak boleh cengeng. Biar cewek aja deh yang jadi makhluk penumpah air mata. Cowok justru harus jadi mahluk yang bisa menguatkan hati cewek, juga tempat cewek menumpahkan air matanya. Makanya, di banyak lagu-lagu cinta selalu ada kalimat “I will be your shoulder to cry on”. Maksudnya bahu si cowok merupakan tempat sandaran cewek menangis, bukan sebaliknya.


Pantaskah cowok menangis?


Khan, cowok juga manusia? Padahal cowok dan cewek sama-sama dikaruniai kelenjar air mata oleh Allah SWT, masa’ sich nggak boleh nangis? Sebenarnya sah-sah aja cowok menangis. Terus apa aja yang pantas ditangisi cowok? Lalu apa sih yang bisa bikin cowok menangis?

Nah, apapun alasannya seorang cowok sebetulnya boleh dan wajar menangis. Jadi kagak usah malu untuk menangis, please deh ... ! Tapi, emang tetap harus diakui, tangisan cowok nggak sesering cewek yang memiliki perasaan sensitif. Kesinggung dikit, matanya berkaca-kaca, apa lagi kalo keinjek kakinya, pasti nangis tersendu-sedu selama kurang lebih 2X 24 jam.

Bagaimana menangis yang baik ?

Meski menangis itu boleh, para cowok harus tahu apa saja yang pantas ditangisi, dan gimana caranya. Ingat, hukum asal perbuatan itu terikat hukum syara’. Karena nangis itu perbuatan, maka harus ikut aturan Islam. Gimana nangis yang halal dan berpahala, dan yang haram ya jangan ditangisi. Misalnya, nggak pantas seorang muslim menangisi almarhum Michael Jackson saat meninggal dunia, apalagi sampai mendoakan agar dia diterima iman dan amalnya.

Ada beberapa tangisan yang dibolehkan dan dianjurkan dalam Islam


  1. Nangis disaat mendapat musibah.
    Imam Muslim meriwayatkan dalam satu hadis ketika salah seorang putra Rasulullah SAW sakit keras, kemudian beliau memangkunya sedangkan nafasnya tersengal-sengal. Maka jatuhlah air mata Rasulullah SAW membasahi pipi. Sahabat beliau, Sa’ad bin Ubadah ra yang menyaksikan hal itu bertanya, “Apakah air mata ini (mengapakah engkau menangis sedang engkau melarang meratap)?” Rasulullah SAW menjawab : “Air mata itu bukti rahmat yang telah diletakkan Allah dalam hati hamba-Nya. Sesungguhnya Allah akan mengasihi hamba-hamba-Nya yang saling mengasihi dan menyayangi".

  2. Nangis karena inget dosa, takut pada Allah SWT.
    Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut pada Allah hingga air susu masuk lagi ke dalam payudara.”(HR Tirmidzi). Jangan pernah lupa dengan dosa-dosa, ada baiknya kita renungkan kesalahan yang udah kita lakukan. Rasulullah SAW juga pernah ngingetin kita supaya nggak ngebanggain amal baik kita karena belum tentu diterima Allah, dan jangan melupakan dosa-dosa yang pernah kita perbuat. So, menangislah jika kita pernah berbuat kesalahan, itu tanda hamba Allah yang bertaqwa.

  3. Nangis waktu membaca atau mendengar Al-Qur'an.
    Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan: Rasulullah SAW mendengar sahabat yang bernama Abdullah bin Mas’ud membaca Al Qur’an, beliau mencucurkan air mata. Begitu pula Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq adalah orang yang sering menangis saat membaca Al-Qur'an. Menangis saat membaca Al-Qur'an adalah tanda kekhusyu’an. Hal inilah yang dicontohkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW. Kalau mereka membaca ayat-ayat tentang neraka, mereka menghentikan sejenak membacanya lalu berdoa sambil menangis, berharap mereka bukan termasuk golongan penghuni neraka. Lalu saat membaca ayat-ayat yang berkisah tentang surga, mereka juga menangis dan berdoa, berharap agar termasuk ke dalam golongan penghuni surga. Selain itu, para ulama juga menganjurkan kita untuk menangis saat membaca Al-Qur'an. Mereka juga bilang, kalau kita tidak bisa menangis saat membaca ayat-ayat Allah, maka menangislah karena hal itu memang pantas ditangisi.

  4. Nangis waktu sholat.
    Ini bukan karena kaki kita terinjak teman disebelah kita, akan tetapi menangis karena rasa takut dan cinta kepada Allah SWT. Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah orang-orang yang terbiasa menangis ketika shalat. Pernahkah kita berbuat demikian?

Selamat menangis, menangis itu menyehatkan jiwa, mempertebal iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Menangis membuat hati kita jadi halus, lembut dan peka.
Baca Selengkapnya......

Balas Budi

Bagamana cara membalas budi baik seseorang? Menurutku gak cukup sich cuma bilang makasih aja, Bagaimana kalau sulit membalas kebaikannya? Seandainya kita gak mampu, doakan semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan yang lebih baik lagi. Tapi jangan cuma di bibir saja …sesudah sholat do'akan untuk kebaikannya, minimal tidak menyakiti hatinya sebagai bentuk membalas budi seperti halnya kepada orang tua kita atau kepada guru-guru kita.

'Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khair (semoga Allah membalas kebaikan kepadamu), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.' (HR.At-Tirmidzi)

Jadi setiap menerima kebaikan dari orang lain, kita mengucapkan, 'Jazakallah Khair atau Jazakumullah Khair, 'Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu.' Doa ini menyadarkan diri kita agar senantiasa berusaha membalas kebaikan orang lain dengan kebaikan pula. Dengan kita mendoakan agar orang yang memberikan kebaikan itu diberikan balasan kebaikan oleh Allah SWT dengan balasan berlipat ganda atas semua kebaikan yang dilakukan kepada kita.

Bagaimana cara membalas budi teman yang telah berbuat baik pada kita ?

  1. Bila sama-sama satu kelas, maka kita harus bisa membawa diri dan menjaga nama baiknya, jangan sampe kita berbuat kesalahan trus kemudian namanya dibawa-bawa.

  2. Ucapkan terima kasih dengan Jazakumullah Khair tanpa mengharapkan pamrih darinya, karena sudah jadi kewajiban kita, kalo bisa dengan linangan air mata.

  3. Do'akan untuk kebaikannya, semoga Allah memberi keselamatan dimanapun dia berada dan dibalas kebaikannya itu dengan pahala sebanyak banyaknya.

  4. Mencoba menghapal sebuah peribahasa yang pernah kita baca dibuku bahasa indonesia : "Jangan lupa kacang akan kulitnya", artinya kita jangan melupakan akan jasa teman kita, bila nanti kita berpisah dan mungkin tidak bertemu lagi.

  5. Sempatkan waktu untuk berkunjung kerumahnya sebagai tanda kita berterimakasih, bila perlu bawa oleh-oleh, kalau memang mampu atau sempat.
Ungkapan ini sengaja aku tulis karena ada PR dari guru disekolah yang mewajibkan seluruh siswa membuat dialog tentang bagaimana cara membalas budi kepada teman-teman yang pernah berbuat baik kepada kita.



Baca Selengkapnya......