Kamis di Kebun pepaya Pak Darno

Hamparan tanah yang bersih dengan tanaman pepaya disekelilingnya yang buahnya besar bergelantungan. Pertama kali melihatnya saya langsung jatuh hati, begitulah kesan pertama yang hadir dibenak saya saat mengadakan pengamatan dikebun Pak Darno.

Hari ini saya mengunjungi kebun pepaya yang berlokasi di Jl. Raya Lamaru Balikpapan Kalimantan Timur, kami disambut dengan ramah oleh Pak Darno salah seorang pemilik kebun pepaya disana. Saya bersama teman-teman kelas 5 Ibnu Battuttah SDIT AL Auliya 1 diajak berkeliling melihat proses pembibitan buah pepaya mulai dari cara menanam biji hingga cara memetik buah yang sudah masak dan siap untuk di panen.

Pak Darno memulai usaha ini sudah kurang lebih sudah 5 tahun dan dalam 1 bulan dapat memanen pepaya sebanyak 4 kali, hasil nya sudah sangat terkenal dimana mana, karena selain buah nya yang besar rasanya juga sangat manis sekali. Pepaya hasil kebun Pak Darno sudah banyak di import di dalam negeri maupun ekspor ke luar negeri, ini berkat keuletan dan kerja keras beliau yang gigih dan pantang menyerah.

Banyak hal yang kami dapatkan selama di sana, selain mencicipi buahnya yang lezat dan ranum, kami juga memperoleh informasi dari Pak Darno mengenai manfaat buah pepaya bagi kesehatan, diantaranya yaitu :
  • Buah pepaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.
  • Buah pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
  • Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi protein yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tenti bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap tubuh.
  • Papain bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.
  • Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung protein hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses pencenaan makanan yang lebih baik.
  • Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan.
  • Pepaya juga dapat mempercepat pencernaan karbohidrat dan lemak. Enzim papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna. Tidak heran bila pepaya sering dijadikan bahan pengempuk daging, terutama untuk pembuatan sate atau masakan semur.
  • Pepaya memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Pepaya membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.

Sumber : Pak Darno, petani pepaya.